MENJADI GENERASI MUDA YANG DIBUTUHKAN
Oleh: Ahmad Katsiri Agung
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Assalamu'alaikum, Wr, Wb.
Hamdan Wa Syukron Lillahi...
Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad wa 'Ala aali Sayyidinaa Muhammad.
Ada sebuah cara pandang diluar sana melihat generasi muda saat ini jauh dari peran yang seharusnya dilakukan oleh seorang pemuda. Peran pemuda sangat dituntut dalam menjadi tulang punggung Bangsa agar selalu melahirkan sebuah inovasi baru untuk menjawab tantangan zaman kedepannya.
Allah SWT SWT Berfirman:
وَلْيَخْشَ ٱلَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا۟ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَٰفًا خَافُوا۟ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْيَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا
"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." (Q.S An-Nisaa' : 9)
Makna dari ayat di atas adalah, kesuksesan seorang anak menjadi sejahtera dan tidak lemah di masa yang akan datang itu tergantung dari faktor Orang Tuanya. Pada ayat ini dijelaskan bahwa jika orang tua ingin memiliki keturunan yang mempunyai masa depan sejahtera dan tidak lemah, maka sebagai orang tua harus bertaqwa kepada Allah SWT yaitu istiqomah dalam melaksanakani perintah Allah dan menjauhi larangan Allah, serta senantiasa mengucapkan atau mengeluarkan perkataan yang benar dan jujur.
Di zaman era globalisasi seperti sekarang ini pemuda harus bisa memposisikan dirinya di lingkungan yang ia tempati. Karena lingkungan merupakan tempat yang sangat mempengaruhi pribadi seseorang menjadi baik atau sebaliknya. Diibaratkan sebuah karpet dengan harganya relatif mahal yang berada didalam diskotik, pasti karpet yang berada di dalam diskotik tersebut akan selalu dinaiki dengan sepatu atau alas kaki lainnya. Berbeda dengan karpet yang berada di dalam rumah, meski harganya yang relatif murah namun ketika orang ingin menaiki karpet yang berada di dalam rumah, pasti akan melepas alas kakinya sebelum masuk ke dalam rumah. Ini karena faktor lingkungan yang mempengaruhi. Dengan demikian, sebagai generasi muda harus bisa memilih lingkungan yang dapat mempengaruhi dirinya menjadi lebih baik dan berkembang. Sikap dewasa merupakan hal yang mempengaruhi seseorang ketika ingin bertindak untuk melakukan sesuatu. Sikap dewasa itu muncul dari beberapa faktor, yaitu latar belakang keluarga yang berpendidikan, peka terhadap masalah sosial, budaya literatur, dan mampu menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Setelah Lingkungan, sebagai generasi muda dapat belajar dari pohon bambu. Pohon bambu mempunyai ciri khas tersendiri dalam pertumbuhannya, yakni umur 6-8 tahun setelah proses penanaman, pohon bambu tersebut menumbuhkan perkembangannya ke dalam tanah untuk memperkuat pondasinya terlebih dahulu agar kelak ketika bertumbuh ke atas menjadi kuat dan tidak mudah diterpa angin. Begitu pula dengan generasi muda di Negeri ini, bahwa program wajib belajar 9 tahun di Indonesia harus ditempuh, karena merupakan program untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kehidupan serta untuk mengembangkan potensi yang dimiliki masing-masing individu agar kelak menjadi harapan Bangsa.
Kemudian, sebagai generasi muda penerus bangsa harus memiliki sikap yang rendah hati. Dalam hal ini kita dapat belajar dari “Tanah”. Tanah merupakan ciptaan Tuhan yang menurut kita mungkin remeh dan tidak bermakna. Tanah tidak pernah menuntut balasan kepada manusia, namun selalu membuat manusia merasa nyaman dengan membuat bangunan rumah untuk tempat tinggal manusia di atas Tanah. Tanah sampai kapanpun tidak akan pernah berubah dari bentuk dan perannya terhadap semua makhluk hidup yang ada di muka bumi ini seperti menumbuhkan tanaman agar dapat memberikan penghidupan untuk manusia. Tanah pada setiap tahunnya mengalami peningkatan harga jual yang mahal, sehingga dijadikan manusia untuk investasi jangka panjang. Begitu pula dengan generasi muda, bahwa sebagai generasi muda harus bisa memberikan manfaat untuk sekelilingnya. Dengan demikian, pasti akan sangat dibutuhkan di masa yang akan datang dan memiliki peran penting terhadap kemajuan Bangsa.
Dewasa ini banyak terjadi kasus-kasus yang melibatkan para generasi muda, seperti perlawanan terhadap guru dan perbuatan asusila. Walaupun hanya segelintir dari generasi muda, namun hal ini sangat memprihatinkan dan dapat meresahkan masyarakat apabila generasi mudanya jauh dari harapan bersama. Sikap internal dari pribadi masing-masing merupakan suatu cara untuk melahirkan sikap kesadaran setelah melakukan perbuatan yang menyimpang agar tidak terjadi lagi di kemudian hari. Sebagai generasi muda penerus Bangsa, kita harus memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang luas serta mental yang kuat agar mampu menghadapi kemajuan IPTEK yang semakin pesat.
Untuk itu motivasi dari diri sendiri sangat dibutuhkan agar dapat menjaga komitmen dari pengaruh-pengaruh eksternal yang akan membuat komitmen berubah sehingga tetap fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai.
Dan pada akhirnya marilah kita memohon kepada Allah SWT sang maha pencipta agar kita dijadikan sebagai generasi muslim berkualitas yang dapat bertanggung jawab untuk Agama, Nusa, dan Bangsa. Amin Ya Robbal 'Alamiin.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamitthooriq,
Wassalamu'alaikum, Wr, Wb.
Komentar
Posting Komentar